MAKALAH
KEWIRAUSAHAAN
MENGAMBIL RESIKO USAHA
DI
SUSUN OLEH:
Nama : Asdar
SMK
NEGERI 2 MAMUJU UTARA
TAHUN
PEMBELAJARAN 2013/2014
Puji syukut kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan
serta pengetahuan sehingga makalah yang mengangkat tema “mengambil
resiko usaha’’
ini sekiranya dapat terselesaikan pada waktunya. Adapun makalah ini membahas
tentang cakupan kecil pengetahuan dasar
mengenai usaha dan penerapannya yang dapat kita
jadikan sebagai pedoman di lingkungan sekitar kita.
Shalawat
serta salam kita curahkan
kepada junjungan Nabi
besar Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya dari zaman kejahiliyaan ke zaman modernisasi seperti saat ini. Berkat
beliau jugalah secara tidak langsung makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah
ini merupakan rangkaian tugas dalam pelaksanaan diskusi kelas sistem SCL
(Students center Learning) yang bertujuan untuk memajukan pengetahuan peserta
tentang makalah ini. Oleh karenanya, maka penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada ibu guru dan teman-teman atas motivasi, dukungan, serta anjurannya untuk pembuatan
makalah ini.
Terima
kasih juga tak lupa penulis sampaikan kepada pembaca yang sekiranya telah
meluangkan waktunya untuk membaca makalah ini seraya memajukan selangkah lagi
pengetahuan tentang isi makalah ini.
Letawa, 3 April 2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA
PENGANTAR...................................................................................!
DAFTAR ISI..................................................................................................!!
BAB I
PENDAHULUAN............................................................................!!!
BAB 2 MENAMBIL RESIKO
USAHA.....................................................2
A. Resiko
Dan Ketidakpastian................................................................2
1. Ketidakpastian
(Unexpected risk)...................................................3
2. Resiko(expected risk).....................................................................4
B. Klasifikasi
Resiko Usaha......................................................................4
1. Resiko
murni...................................................................................4
2. Resiko
spekulati..............................................................................4
C. Jenis-jenis
Resiko Usaha.....................................................................5
1. Resiko
perusahaan.........................................................................5
2. Resiko
keuangan............................................................................5
3. Resiko
likuiditas(ketersediaan uang tunai).....................................5
4. Resiko
permodalan.........................................................................5
5. Resiko
pasar...................................................................................5
6. Resiko
operasional.........................................................................5
7. Menurut sifat...................................................................................5
8. Menurut sumber ............................................................................6
9. Resiko
teknis..................................................................................8
D. Faktor
Penyebab Resiko Usaha..........................................................8
E. Klasifikasi
Orang Dalam Menghadapi Resiko Usaha...........................8
1. Risk
Avoid.......................................................................................8
2. Risk
Calculator................................................................................8
3. Risk
Taker.......................................................................................8
4. Risk
Manager..................................................................................9
F. Cara
Mengidentifikasi Resiko Usaha...................................................9
1. Metode
Analisa Dari Pengalaman dan Sejarah..............................9
2. Metode
Pengamatan dan Survie....................................................9
3. Metode
Acuan.................................................................................9
4. Metode
Dari Para Pakar atau Pendapat Ahli..................................9
G. Mengatasi
Dan Memperkeil Resiko Usaha........................................10
H. Upaya Untuk Mengatasi Resiko usaha..............................................10
1. Manajer
atau wirausaha.............. ................................................10
2. Resiko
Pasar ...............................................................................11
3. Resiko
Kredit ...............................................................................11
4. Resiko
Alam ................................................................................12
I.
Tipologi Pengambilan
Pada Tingkat Manajemen............................14
J. Evaluasi Resilko................................................................................16
BAB III PENUTUP...................................................................................17
A. Kesimpulan........................................................................................17
B. Saran.................................................................................................17
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang masalah
Ketika anda terjun ke dunia usaha, Anda juga
harus siap menghadapi segala bentuk perubahan, kejadian dan hal-hal yang penuh
ketidak pastian. Inilah perbedaan yang paling mendasar antara belajar di sekolah, yang penuh teori dan kepastian,
dengan berwirausaha, yang penuh dengan hal-hal yang tidak pasti dan berisiko.
Ketikdakpastian
selalu berhubungan dengan keadaan yang memiliki beberapa kemungkinan kejadian
dan dampaknya. Ketidak pastian (uncertainty)
sering di sebut “unexpected risk”
atau risiko tak terduga dari sebuah kejadian.
Risiko
merupakan informasi, kejadian, kerugian atau pekerjaan yang terjadi sebagai
akibat dari keputusan yang di ambil dalam kehidupan sehari-hari. Risiko dapat
besifat pasti maupun tidak pasti yang bisa di kalkulasi secara kuantitatif. Kunci
untuk mengetahui seberapa besar risiko yang akan Anda hadapi adalah seberepa anda
mandapatkan informasi. Semakin sempurna Anda mengetahui seberepa besar
risikonya.
B. Rumusan
masalah
berdasarkan
latar bekang masalah, maka masalah dalam resiko usaha dapat di rumuskan sebagai
berikut.








C. Tujuan
pembelajaran
Adapun tujuan yang ingin di capai Setelah
siswa mempelajari makalah tentang MENGAMBIL RESIKO USAHA diharapkan :





D. Mamfaat
mengambil resiko usaha
Apabila
hasil yang di peroleh dalam mengambil resiko usaha cukup terandalkan, maka
diharapkan dapat bermamfaat bagi semua siswa:
1. Sebagai
masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan kususnya di bidang berwira usaha
yang menyangkut tentang mengambil resiko usaha
2. Sebagai
bahan perbandingan bagi wira usahawan bahwa betapa pentingnya tentang resiko
usaha dalam usaha
3. Sebagai
bahan informasi bagi siswa – siswi yang berminat untuk melakukan usaha baik di
lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
BAB
II
MENGABIL
RESIKO USAHA
A.
RISIKO
DAN KETIDAKPASTIAN
Ketika
anda terjun ke dunia usaha, Anda juga harus siap menghadapi segala bentuk
perubahan, kejadian dan hal-hal yang penuh ketidakpastian. Inilah perbedaan
yang paling mendasar antara belajar di sekolah, yang penuh teori dankepastian, dengan
berwirausaha,yang penuh dengan hal-hal yang tidak pasti dan berisiko
1.
Ketidakpastian (Unexpected risk)
Ketikdakpastian
selalu berhubungan dengan keadaan yang memiliki beberapa kemungkinan kejadian
dan dampaknya. Ketidakpastian (uncertainty)
sering di sebut “unexpected risk”
atau risiko tak terduga dari sebuah kejadian. Contoh:
a. Perubahan
cuaca yang berakibat pada masalah pengiriman barang.
b. Risiko
yang terjadi karena bencana alam.
c. Risiko
atas kerugian yang timbul karena perubahan kurs mata uang negara lain tehadap
nilai mata uang rupiah yang mengakibatkan kenaikan biaya dan harga barang.
Ketidakpastian yang bila terjadi akan
menimbulkan kerugian Ada beberapa penyebab kegagalan usaha :
ü
Perencanaan yang kurang matang
ü
Kurangnya modal
ü
Bakat yang tidak cocok
ü
Kurang pengalaman
ü
Lemahnya pemasaran
ü
Tidak mempunyai semangat
berwirausaha
ü
Tidak mempunyai etos kerja
yang tinggi
Ciri-ciri risiko dari
ketidakpastian adalah:
Ø Tidak
bisadi duga sebelumnya.
Ø Sulit
di rencanakan.
Ø Bersifat
tiba-tiba.
Ø Biasa
digolongkan “force majeure”(bencana
alam).
2.
Risiko
( expected risk)
Risiko
merupakan informasi, kejadian,kerugian atau pekerjaanyamg terjadi sebagai
akibat dari keputusan yang di ambil dalam kehidupan sehari-hari. Risiko dapat
besifat pasti maupun tidak pasti yang bisa di kalkulasi secara
kuantitatif.Kunci untuk mengetahui seberapa besar risiko yang akan Anda
hadapivadalah seberepa nda mandapatkan informasi.Semakin sempurna Anda
mengetahui seberepa besar risikonya. Contoh risiko:
a. Kerugian
akibat hilangnya barang.
b.
Penurunan pendapatan karena
panurunan penjualan.
c.
Kemacetan mesin produksi
yangberakibat pada jumlah barang yang diproduksi.
d. Terbakarnya
gudang barang yang berisiko menyebabkan kerugian.
B. KLASIFIKASI RISIKO USAHA
Secara umum,
risiko usaha dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
1. Risiko Murni
Risiko murni adalah risiko yang
menyebabkan kerugian dan tidak mungkin menimbulkan
keuntungan. Risiko mutni menjadi karena ketidaksengajaan dan tidak dapat
diecgah.
Contoh:
a.
Kerugian
akibat kerusakan mesin.
b.
Kerugian
akibat mati lastrik.
c.
Kerugian
karena kebakaran gedung.
2. Risiko
Spekularif
Risiko sprkulatif adalah risiko yang
diambil secara sengaja atau sadar oleh seorang wirausaha dan memiliki dua
kemungkinan hasil, yaitu keuntungan atau kerugian.
Contoh:
a.
Membeli
barang dengan menggunakan mata uang asin (Misalnya Dolar Amerika).
b.
Membeli
mobil tanpa di asuransikan mengandung risiko
spekualatif, yaitu bila mengalami musibah perusahaan akanmengalami
kerugian.
Berdasarkan
jenis dampaknya, resiko usaha bisa diklasifikasikan sebagai berikut.
v Risiko Sistematik
Risiko sistematik adalah risiko yang
mampunyai dampak lebih komleks dibandingkan risiko murni dan risiko spualatif.
v Risiko spesifik
Risiko spesifik adalah risiko yang memiliki
dampak khusus dan tidak dapat dihindari tetapi bisa diminimalisasi tingkat
risikonya.
C. JENIS-JENIS
RISIKO USAHA
Dalam kondisi yang penuh
ketidakpastian dan ketatnya persaingan usaha, Anda tidak mungkin menghindari
risiko. Salah satu cara yang efektif dan efesien dalam menghadapi risiko adalah
dengan negenali jenis-jenis risiko itu sendiri.
Jenis-jenis risiko yang sering erjadi
dalam dunia usaha dan berwirausaha adalah sebagai berikut.
1. Risiko
perusahaan
Risiko
perusahaan adalah risiko yang terjadi pada usaha Anda yang akan berdampak pada
kelangsungan hidup atau saham perusahaan Anda.
2. Risiko
Keuangan
Risiko
keuangan adalah risiko yang berdampak kerugian pada aspek keuangan perusahaan.
3. Risiko
Likuiditas (ketersediaan uang tunai)
Risiko
likuiditas terjadi ketika ada tagihan mecet dari pelanggan yang menyebabkan
permasalahan dalam ketersediaan uang tunai (likuiditas) perusahaan. Hal ini
bisa berdampak pada kerugian tingkat suku bunga dan kesulitan dalam membayar
gaji karyawan.
4. Risiko
Permodalan
Risko
permodalan adalah risiko yang terjadi karena kerugian,penjualan,likuiditas,dan
keuangan yang membuat modal usaha Anda
mengalami penurunan yang signifikan (rugi besar). Hal ini harus segera diatasi
dengan meneliti dan mengevaluasi faktor penyebabnya.
5. Risiko
Pasar
Risiko
pasar, yaitu risiko yang terjadi akibat persaingan usaha, perubahan pola
persaingan, daya hidup pelanggan,maupun munculnya pesaing baru yang potensial
di pasarproduk Anda.
6. Risiko
operasional
Risiko
operasional adalah risiko dari penyimpangan hasil yang di prediksikan karena
tidak sempurnanya penerapan keputusan, perubahan sistem, SDM, tegnolovasi, produktivitas, inovasi, proses dan mutu
produk.
7. Menurut
sifat
Resiko Murni
Yaitu resiko yang terjadi
pasti akan menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa sengaja.
Misalnya : kebakaran,
bencana alam, pencurian dan sebagainya
Resiko Spekulatif
Yaitu
resiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar
memberikan
keuntungan bagi pihak tertentu.
Misalnya :utang piutang,
perdagangan berjangka, dan sebagainya
Resiko Fundamental
Yaitu resiko yang
penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada seseorang dan yang menderita cukup
banyak.
Misalnya : banjir, angin topan, dan
sebagainya.
8. Menurut
sumber / penyebab timbulnya, dibedakan
1.
Resiko Intern / Internal
Yaitu resiko yang berasal dari dalam
perusahaan itu sendiri misalnya :
~ Ketidaktahuan
~ Kesalahan manuasiawi
~ Kurang pengalaman
~ Kurang pelatihan
~ Kegagalan tim untuk
bekerjasama secara efektif
~ Kekurangan sumber daya
~ Teknologi tidak dikenal
2.
Resiko Ekstern/ Eksternal
Yaitu resiko yang berasal dari luar
perusahaan misalnya :
ü Kegiatan
pemasok yang berakibat kegagalan, perubahan spesifikasi produk
ü Kegiatan
pesaing / adanya saingan usaha yang sama
ü Tingkah
laku pelanggan [ perubahan permintaan, perubahan persepsi ]
ü Terjadi
perubahan politik [ UU yang mempengaruhi produk/ pelanggan ]
ü Kekuatan
alam
3. Menurut
dapat tidaknya resiko dialihkan kepada pihak lain, dibedakan:
Ø Resiko
yang dapat dialihkan pada pihak lain, dengan mempertanggungkan suatu obyek yang
akan terkena resiko pada perusahaan asuransi
Ø Resiko
yang tidak dialihkan pada pihak lain
4. Menurut
kejadian ( yang mungkin terjadi ) dibedakan :
a. Perubahan
permintaan Suatu keadaan yang bisa terjadi karena perubahan ekonomi,modal,
selera konsumen yang mengakibatkan terjadinya penurunan permintaan. Contohnya :
Perubahan ekonomi : utang piutang,
perdagangan berjangka
Perubahan model : pakaian, sepatu, alat
komunikasi
Perubahan selera konsumen : jasa salon,foto
copy,catering
b. Perubahan
konjungtur
Perubahan kondisi ekonomi
yang tidak menentu sehingga mempengaruhi keadaan usaha
Contohnya :
Pengaruh insflasi
Pengaruh eksport / import
Pengaruh bencana alam
c.
Persaingan
Situasi dimana antar
wirausaha melakukan usaha yang sejenis/sama.
Penggunaan alat modern yang
mempengaruhi hasil produksi antara lain kualitas barang, harga jual produk,
penghematan tenaga
Contoh :
Penemuan baru : tehnik produksi,variasi,peralatan
produksi
Kondisi
perdagangan : sehat atau tidaknya mempengaruhi kelancaran keuangan , selera
konsumen
Pengaruh musim : musim dingin, musim
kemarau, musim hujan
d.
Perkembangan IPTEK
Perubahan teknologi tepat guna Contoh : HP,
Internet, Fax
e.
Perubahan peraturan
Contoh : aturan hukum,
aturan pendidikan, aturan lalu lintas, aturan administrasi pemerintah
f. Bencana
alam
Contoh : banjir, gempa, angin topan
9.
Resiko
teknis
Resiko ini terjadi akibat
kekurangmampuan wirausaha / manajer dalam keputusan.
v Faktor
penyebab :
Biaya produksi yang tinggi ( inefisien )
Pemakaian SDM yang tidak seimbang (tenaga
kerja terlalu banyak)
Terjadi kebakaran akibat keteledoran dan
kurang cermat
Terjadi pencurian akibat pengawasan yang
kurang baik
Terus menerus rugi karena biaya yang terus
membengkak
Penempatan tenaga kerja yang kurang tepat sehingga produktifitas kerja yang menurun
Perencanaan
dan desian yang salah sehingga suli dioperasionalnya
D. FAKTOR PENYEBAB RISIKO USAHA
Faktor-faktor yang menyebabkan
munculnya risiko usaha adalah sebagai berikut.
1.
Perubahan,
meliputi:
a.
Lingkungan
dan global,
b.
Sosial
dan ekonomi,
c.
Persaingan,
d.
Gaya
hidup,
e.
Tren
pasar,
f.
Tegnologi,
g.
Budaya,
dan
h.
Peraturan
pemerintah
2.
Kesalahan
trategi dan perencanaan.
3.
Keputus
yang tidak tepat sehingga menimbulkan kejadian di luar rencana.
4.
Persiapan
yang kurang matang.
5.
Kelegahan
pribadi atau penanggungjawab.
E. KLASIFIKASI RANG DALAM
MENGHADAPI RISIKO USAHA
Berdasarkan cara pandang dan
menghadapi risiko,setiap orang wirausaha dapatdiklasifikasikan sebagai berikut.
1. Risk
avoidar
Risk
avoider adalah orang yang tidak senang menghadapirisiko bahkan cenderung
menghindari risiko.
2. Risk
Calculator
Risk calculator adalah orang yang
berani mengambil keputusan bila risiko atau dampaknya bisa dikalkulasikan
(dihitung berapa tingkat kerugiannya).
3. Risk
Taker
Risk
taker adalah orang yang berani dan mampu mengambil keputusan dengan mengukur
risiko secara intuitif saja. Para risk
taker ini sering disebut speculator
atau gambler.
F. CARA MENGINDENTIFIKASI RISIKO
USAHA
Seorang wirausaha perlu
mengindentifikasi risiko agar meminimalkan dampak yang terjadi. Cara
mengindentifikasi risiko adalah sebagai berikut.
1.
Metode Analisa Dari Pengalaman
dan Sejarah
Gunakan informasi dan data yang ada
untuk menganalisa risiko yang akan terjadi di kemudian hari. aontoh:
a.
Informasi
keluhan pelanggan
b.
Informasi
kecacatan produk
c.
Informasi
track record SDM (rekam jejak karyawan)
d.
Informasi
pertumbuhan penjualan.
2. Metode
Pengamatan dan Survei
Dengan
melakukan penga.
matan
survie, akan di peroleh informasi tentang hal yang diinginkan . Contoh:
a.
Pengamatan
dan survie tingkat kebutuhan pasar.
b.
Pengamatan
dan survie tentang ketidakpuasan pelanggan.
c.
Pengamatan
dan survie untuk menemukan produk baru.
d.
Pengamatan
dan survie gaya hidup pelanggan .
e.
Pengamatan
dan survie lokasiberdirinya pabrik dan lingkungan.
3. Metode
Acuan
Metode acuan sering digunakan n
ancamandalam menemukan kelemahan, peluang, hambatan, kekuatan, dan ancaman
sehingga wirausaha tahu apakah produk,srategi, dan mutunya telah sesuai dengan
pasar. Acuan yang digunakan adalah acuan
yang bersifat trategis, yaitu pemimpin pasar atau produk unggalan.
4. Metode
dari Para Pakar atau Pendapat Ahli.
Kita dapat mengindentifikasi risiko
dan hal-hal yang mungkin terjadi dengan bertanya pada pendapat ahli bila
mengambil keputusan tertentu.
Ø Arthur
Williams dan Richard, M H
Resiko adalah suatu variasi
dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode terentu
Ø Abas
Salim
Resiko adalah ketidaktentuan yang mungkin
melahirkan peristiwa kerugian
Ø Soekarto
Resiko adalah ketidakpastian atas terjadinya
suatu peristiwa
Ø Herman
Darmawi
Resiko adalah penyebaran
penyimpangan hasil aktual dari hasil yang diharapkan .
G. MENGATASI DAN MEMPERKECIL
RISIKO USAHA
Salah satu faktor sukses
berwirausaha adalah mengatasi dan memperkecil risiko. Cara mengatasi dan
memperkecil risiko adalah sebagai berikut.
1.
Gunakan
pengetahuan Anda untuk mengetahui dampak atau risiko yang akan terjadi.
2. Manfaatkan pengalaman yang
Anda miliki.
3.
Berpikir
kreatif dan inovatif dan yakinlah bahwa
segala sesuatu pasti ada penyelesaiannya.
4. Asurasikan apa yang perlu
diasurasikan.
5.
Bekerja
dan berpikir prestatif, yang merupakan faktor pendorong untuk mendapatkan
pengetahuan baru melalui”problem and
experiential based learning”(Belajar dari masalah dan pengalaman).
6.
Keahlian
menganalisa, menelaah, menilai, dan menguraikan sebab akibat serta keyakinan
diri untuk mengambil risiko.
7.
Mengubah keadaan yang bisa menimbulkan risiko menjadi
keadaan yang lebih baik dan berisiko kecik.
8. Proaktif dan antisipatif,
adalah kunci penting dalam mengelolahrisiko.
H. UPAYA UNTUK MENGATASI RESIKOUSAHA
1.
Manajer atau wirausaha
menambah pengetahuan tentang:
Ø Ketrampilan
teknis, terutama yang berkaitan dengan proses produksi yang dihasilkan. Misalkan yang semula dengan
teknologi tradisional diganti dengan teknologi tepat guna/modern
Ø Ketrampilan
mengorganisasi yaitu kemampuan meramu yang tepat dari faktor produksi dalam
usaha mencakup SDM, SDA, modal . Ibarat membuat kue, bagaimana agar rasanya
enak, murah dan disenangi pembeli.
Ø Ketrampilan
memimpin yaitu kemampuan untuk mencapai tujuan usaha dikerjakan dengan baik dan
serasi oleh semua orang yang ada pada organisasi. Untuk itu setiap pimpinan
dituntut membuat konsep kerja.
Ø Membuat
strategi usaha yang terarah untuk masa depan, yang meliputi strategi produksi,
strategi keuangan, strategi SDM, strategi operasional, strategi pemasaran,
strategi penelitian dan pengembangan.
Ø Mengalihkan
kerugian pada perusahaan asuransi, dengan konsekuensi setiap saat harus
membayar premi yang merupakan pengeluaran tetap.
2. Resiko
Pasar
Resiko ini terjadi akibat
produk yang dihasilkan kurang laku atau tidak laku di pasaran.
ü Faktor
penyebab :
~ Kesalahan dalam mengidentifikasi pasar
~ Kesalahan dalam mengetahui
kebutuhan pelangan dalam pasar yang dipilih
~ Kegagalan dalam memprediksi perubahan pasar
~ Kesalahan dalam memperhitungkan secara
makro
~ Kegagalan dalam memprediksi siklus pasar
ü Upaya
yang ditempuh:
Mengadakan
inovasi yaitu membuat desain baru dari produk yang disenangi calon pembeli. Misal budidaya
lele dumbo
Mengadakan
penelitian pasar dan memperoleh informasi pasar secara berkesinambungan.
3.
Resiko Kredit
Resiko yang ditanggung
kreditor akibat debitor tidak membayar pinjaman sesuai waktu yang telah
disepakati.
ü Faktor
penyebab:
Sering terjadi produsen menaruh produknya terlebih dahulu dan dibayar kemudian
Deditor meminjam uang untuk usaha tetapi usahanya gagal akibatnya timbul kredit
macet, Upaya yang ditempuh:
a. Berikan
kredit pada seseorang yang minimal memenuhi syarat sebagai berikut:
·
Dapat dipercaya yaitu watak
dan reputasinya
·
Kemampuan untuk membayar,
hal ini dapat dilihat dari
kemampuan/hasil yang diperoleh dari usahanya
·
Kemampuan modal sendiri yang
ditempatkan dalam usaha sehingga merupakan net personal assets
·
Keadaan usahanya selama ini
apakah menunjukkan trend naik atau
turun.
·
Jangan memberikan pinjaman
yang terlalu besar sambil mengevaluasi kredibilitas debitor
b. Memperlihatkan
pengelolaan dana debitor bila yang bersangkutan memiliki perusahaan.
4. Resiko
Alam
Resiko ini di luar
pengetahuan/ jangkauan manusia, misal gempa bumi, banjir, angin topan, kemarau
panjang. Kemungkinan – kemungkinan bertahannya seorang wirausahawan tetap hidup
dalam menghadapi resiko terburuk antara lain :

Memperbaiki tampilan,
mengganti nama, mengganti personil, melengkapi alat-alat, mengganti strategi
pemasaran, memperbaiki cara produksi/cara kerja.

Berpindah dari usaha satu ke
usaha lainnya yang memungkinkan, misalnya dari bengkel umum ke bengkel khusus,
pabrik bata ke pabrik genting, produksi tahu ke susu kedelai, warung bakso ke
warung makan, penerbit ke percetakan, dsb.

Bisa jadi suatu usaha tidak
/ kurang berhasil karena faktor tempat yang kurang strategis, atau karena di
dekatnya ada usaha sejenis yang lebih besar

Mencari orang yang memiliki
dana untuk menginvestasika uangnya dengan kompensasi tertentu, misal dengan
bagi hasil

Meminta pihak lain untuk
membeli sebagian besar saham dengan konsekuensi otoritas pengendalian usaha
akan beralih kepihak lain. laku di pasaran.
ü Faktor
penyebab :
~ Kesalahan dalam mengidentifikasi pasar
~Kesalahan
dalam mengetahui kebutuhan pelangan dalam pasar yang dipilih
~ Kegagalan dalam memprediksi perubahan pasar
~ Kesalahan dalam memperhitungkan secara
makro
~ Kegagalan dalam memprediksi siklus pasar
ü Upaya
yang ditempuh:
Mengadakan inovasi yaitu membuat desain baru dari produk yang disenangi calon
pembeli. Misal budidaya lele dumbo
Mengadakan penelitian pasar dan memperoleh
informasi pasar secara berkesinambungan.
a.
Melakukan alih usaha :
Berpindah dari usaha satu ke
usaha lainnya yang memungkinkan, misalnya dari bengkel umum ke bengkel khusus,
pabrik bata ke pabrik genting, produksi tahu ke susu kedelai, warung bakso ke
warung makan, penerbit ke percetakan, dsb.
b.
Pindah alamat :
Bisa jadi suatu usaha tidak
/ kurang berhasil karena faktor tempat yang kurang strategis, atau karena di
dekatnya ada usaha sejenis yang lebih besar
c. Mencari
investor untuk berinvestasi :
Mencari
orang yang memiliki dana untuk menginvestasika uangnya dengan kompensasi
tertentu, misal dengan bagi hasil
d. Meminta pihak lain untuk mengakuisisi :
Meminta pihak lain untuk
membeli sebagian besar saham dengan konsekuensi otoritas pengendalian usaha
akan beralih kepihak lain.
I.
TIPOLOGI
PENGAMBILAN RESIKO PADA TINGKAT MANAJEMEN
1. Pada
tingkat bawah :
Perusahaan membutuhkan
pekerja-pekerja yang terampil dalam melaksanakan hal-hal yang rutin dan
mempunyai sedikit resiko.Mereka akan membawa kestabilan perusahaan.
2.
Pada tingkat menengah :
Manajer harus dapat lebih
banyak kebebasan untuk berinovasi dan membuat
perubahan-perubahan kecil
dalam prosedur dan fungsi. Orang-orang yang berada di sini dianggap sebagai
pengambil resiko.
3.
Pada tingkat atas :
Mereka harus mempunyai
kemampuan untuk merumuskan dan menerapkan ide-ide kreatif agar berhasil dalam
bisnis dan mewujudkan ide-ide mereka menjadi kenyataan.
Manajemen. Pengertian
manajemen menurut Prof. Die Liang Lee, adalah ilmu dan seni merencanakan,
mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia
dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Fungsi manajemen:
Perencanaan
Pengorganisasian
Penggerakan
Pengawasan
Contingency
planning [perencanaan peristiwa tak terduga] merupakan cara untuk mengatasi
resiko tertinggal adalah membuat rencana untuk peristiwa tak terduga rencana
yang belum terjadi selain itu dengan memikirkan kemungkinan pemecahan sebelum
terjadi dengan menerapkan pendekatan rasional secara lebih baik pada rencana tersebut
maupun akibat yang dihasilkan. Pengembangan produk sering kali dimulai dengan ‘
hanya sebuah gagasan’ yang dapat datang dari sejumlah sumber antara lain:
~ Permintaan pasar
~ Riset pasar
~ Kemampuan teknologi baru
~ Analisis terarah dari jajaran produk yang
pernah dianalisikesenjangannya
terkait
ini dapat dikendalikan? Yaitu dengan mengambil pendekatan berfase artinya
membatasi komitmen pada waktu tertentu dan pengembangan hanya berlanjut bila
resiko yang dinilai untuk fase berikut sebanding dengan jumlah yang akan
terkena resiko. Fase tersebut dapat dipandang dari berbagai sudut yaitu:
Aktivitas para pengembang
Definisi konsep
Evaluasi
Spesifikasi
Desain dan pengembangan produk
Produksi
Peluncuran produk
Saat dipasarkan.
4.
Tahap perencanaan resiko
Petunjuk
mengenai tahap perencanaan resiko:
v Kenali
sumber resiko
Mengidentifikasi sebanyak
mungkin sumber resiko Membentuk tim kerja Adakan pembahasan dengan sumbang
saran Pertimbangkan hati-hati susunan tim yang wajar agar pembahasan lebih
efektif Sumber potensial dikelola Carilah seseorang yang trampil menemukan apa-apa
v Hindari
resiko
Hal-hal yang dapat mencegah
sunber resiko secara potensial adalah: Pertimbangkan bagaimana potensi resiko
dapat dibicarakan Gunakan tenaga ahli untuk pembicaraan Carilah pengalaman baru
dalam menangani masalah Pertimbangkan bagaimana resiko dapat dipindahkan
Berilah imbalan kepada para ahli yang membantu memecahkan masalah
v Kendalikan
manajemen
Pengendalian yang baik
diperlukan dalam kasus apapun dan pimpinan
bersama staf harus memonitor
kemajuan teknik proyek setiap waktu untuk menemukan masalah sedini mungkin,
sehingga dapat mengadakan perbaikan
v Asuransikan
beberapa resiko misalnya kegagalan pemasok dan kerusakan pada peralatan kritis.
Kelayakan produk atau asuransi jaminan profesi atau garansi pemerintah yang
dapat dipakai untuk mengurangi finansialexposure akibat ulah pelanggan yang ada
di Negara lain.
v Resiko
yang tertinggal.
Kemungkinan resiko yang dulu
terjadi lagi sasarannya.
v Perencanaan
scenario
Teknik ini dilakukan dengan
melihat bahaya yang mungkin terjadi atau scenario alternative dari faktor yang
menyebabkan ketidakpastian. Setelah itu lalu merencanakan setiap scenario
dilakukan secara mendetail.
J. EVALUASI
RESIKO
Beberapa
upaya agar berhasil [efektif] dalam usaha mengurangi waktu meliputi hal-hal
berikut:
Ø Kumpulkan
sedini mungkin sebuah tim inti untuk memelihara visi sasaran yang konsisten
Ø Pastikan
jenis aktivitas yang berlainan
Ø Tentukan
informasi yang diambil dari aktivitas awal oleh tim atau bagian lain yang
memerlukan informasi untuk aktivitas berikutnya
Ø Dukung
penggunaan informasi parsial yaitu komunikasi yang efisien dan terbuka dengan
kepercayaan yang tinggi dan memungkinkan orang untuk memulai aktifitas, sebelum
tugas utama benar-benar selesai
Ø Pastikan
bahwa prosedur persetujuan fase beroperasi dengan lancar dan cepat Perkuat tim
pengembangan untuk sebanyak mungkin keputusan tidak harus keluar dari tim
Terapkan pengembangan bertahap ( incremental development ) bila memungkinkan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam kondisi yang penuh ketidak pastian dan
ketatnya persaingan usaha, Anda tidak mungkin menghindari risiko. Salah satu
cara yang efektif dan efesien dalam menghadapi risiko adalah dengan negenali
jenis-jenis risiko itu sendiri.
1. Di dalam berwira usaha kita
harus memperhatikan faktor-faktor yang menyebabkan munculnya risiko usaha
2. Seorang wirausaha perlu
mengindentifikasi risiko agar meminimalkan dampak yang terjadi nantinya
misalnya metode Analisa Dari Pengalaman dan Metode Pengamatan dan Survei
B. SARAN
Berdasarkan
kesimpulan mengambil resiko usaha di atas tersebut diatas, maka dapat di
sarangkan senbagai berikut.
1. Tentukan tujuan dan sasaran
(visi dan misi) Anda ketika menghadapi suatu permasalahan.
2. Carilah kemungkinan adanya
alternatif lain dari risiko yang akan terjadi.
3. Pikiran risiko lain yang bisa
muncul berdasarkan tabel perbadingan sebab akibat.
4. Kumpulkan semua informasi yang
bisa Anda peroleh sebagai bahan pertimbangan.
5. Tanya terlebih dahulu kepada
pakar atau ahli tentang hal ini sebelum mengambil keputusan.
6. Putuskan dan yakinlah bahwa
Anda telah menyusun rencana Anda dengan sangat baik.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Sari,maya. 2013. mengambil reiko
usaha. arsip blog. www.google.com.
2.
Djohanputro,Bramantyo.2008.manajemen
Risiko koporat.Jakarta: ppm.
3.
Fakultas pshiologi unika utama
jaya.2010.mengambil resiko usaha.jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar